Social Icons

Pages

Friday 8 June 2012

KOPI GAYO


Kopi Gayo (Gayo Coffee) merupakan salah satu komoditi unggulan yang berasal dari Dataran Tinggi Gayo. Perkebunan Kopi yang telah dikembangkan sejak tahun 1908 ini tumbuh subur di Kabupaten Bener Meriah, Aceh Tengah dan Gayo Lues. Ketiga daerah yang berada di ketinggian 1200 m dpl tersebut memiliki perkebunan kopi terluas di Indonesia yaitu dengan luasan sekitar 94.800 hektar. Masing-masing di Kabupaten Aceh Tengah 48.000 hektare yang melibatkan petani sebanyak 33.000 kepala keluarga (KK), Bener Meriah 39.000 hektare (29.000 KK) dan 7.800 hektare di Kabupaten Gayo Lues dengan keterlibatan petani sebanyak 4.000 KK.

Gayo adalah nama suku asli yang mendiami daerah ini. Mayoritas masyarakat Gayo
berprofesi sebagai Petani Kopi. Varietas Arabika mendominasi jenis kopi yang dikembangkan oleh para petani Kopi Gayo. Produksi Kopi Arabika yang dihasilkan dari Tanah Gayo merupakan yang terbesar di Asia

Atas dedikasi dan kerjasama dalam menjaga kualitas Kopi Gayo miliknya,
Persatuan Petani Kopi Gayo Organik (PPKO) di Tanah Gayo telah mendapat Fair Trade Certified™ dari Organisasi Internasional Fair Trade dan pada tanggal 27 Mei 2010, Kopi Gayo menerima sertifikat IG (Indikasi Geogafis) diserahkan kepada pemda oleh Menteri Hukum dan HAM Indonesia. Kemudian pada Event Lelang Special Kopi Indonesia tanggal 10 Oktober 2010 di Bali, kembali Kopi Arabika Gayo memperoleh score tertinggi saat Cupping Score. Sertifikasi dan prestasi tersebut kian memantapkan posisi Kopi Gayo sebagai Kopi Organik terbaik di Dunia.
----------------------------------
Bener Meriah: Petani kopi di Kabupaten Aceh Tengah dan Bener Meriah, Aceh, akan mendapat dana premium sosial dari Fair Trade senilai Rp173 miliar pada tahun ini. Premium sosial itu diperoleh setelah penjualan kopi Gayo mencapai target yang ditetapkan perdagangan dunia.

Dari jumlah dana premium sosial itu, 25 persen dialokasikan untuk peningkatan produksi dan penyelamatan lingkungan, serta tujuh persen untuk petani. Saat ini data dari Dinas Perkebunan Pemkab Bener Meriah, jumlah petani Fair Trade 25.438 orang dengan luas lahan 29.183 hektare. Estimasi produksi 43.775.865 kilogram diperkirakan selama 2012.

Direktur Jenderal Kementerian Pertanian Jamil Musanif saat panen raya kopi Gayo, Senin kemarin, mengatakan, sasaran Deptan terhadap petani kopi Gayo mencapai 4.000 dolar perkapita guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat Gayo, khususnya Bener Meriah.

Jamil juga mengakui dari segi potensi dan prospek, kopi Gayo sangat terbuka lebar di pasar dunia. Selain disukai, menurut Fair Trade Amerika, kopi Gayo masuk salah satu kopi termahal di dunia.

Saat ini dari lebih 47.000 hektare lahan kopi di Aceh Tengah dan Bener Meriah, sebanyak 90 persen atau hampir Rp1,3 triliun dihasilkan dari produksi kopi nasional.



Bupati Buka Festival Kopi Gayo

REDELONG - Festival Internasional Panen Raya Kopi Gayo (Coffee Harvest International Festival Regency Gayo Highlands) hari ini, Sabtu (28/4) mulai digelar di Bener Meriah. Pj Bupati Bener Meriah, T Islah membuka secara resmi di Pendopo Bupati Bener Meriah, dilanjutkan penyerahan bibit kopi serta seminar.

Direncanakan, peserta dari dalam dan luar negeri akan ikut serta, selain sejumlah elemen masyarakat daerah paling barat Indonesia ini. Seperti, empat pejabat dari kementerian, beberapa bupati penghasil kopi, juga pengusaha dari kawasan Asia, Australia, Jepang, Korea, dan Amerika Serikat. Untuk lokal, diikuti perwakilan Pemerintah Provinsi Aceh, para pengusaha eksportir kopi, kelompok tani, paguyuban pengusaha kopi, termasuk para akademisi dan mahasiswa dari beberapa perguruan tinggi di Aceh. Namun sampai kemarin sore, pihak panitia belum memastikan pejabat atau negara yang akan hadir.

“Sampai sore ini (kemarin-red), belum ada informasi tentang jadi atau tidaknya menteri hadir dalam acara ini, tetapi yang jelas Dirjen Pertanian akan datang,” ujar T Islah kepada Serambi Jumat (27/4). Dia menjelaskan, seluruh persiapan telah rampung dan diharapkan berjalan baik. “Kita tinggal menunggu, siapa saja yang akan datang pada acara ini,” ujarnya.

Sementara itu, Ketua Panitia, Ir H Tagore Abubakar, menyebutkan kegiatan ini merupakan salah satu ajang promosi potensi daerah. Dia menilai, kehadiran para tokoh nasional, penentu kebijakan dan pengusaha luar negeri akan memberi nilai tambah untuk meningkatkan perekonomian para petani kopi daerah ini.

“Kita juga ingin menunjukan kepada masyarakat, baik konsumen mancanegara maupun para petani di dataran tinggi Gayo bahwa kopi Gayo dengan varietas arabika merupakan kopi terbaik di dunia karena memiliki cita rasa yang khas dan telah menjadi primadona masyarakat dunia,” demikian diungkapkan Ir H Tagore Abubakar yang juga mantan Bupati Bener Meriah itu.


Warga Lima Negara Panen Kopi Gayo

REDELONG - Acara puncak Festival Internasional Panen Raya Kopi Gayo berlangsung Minggu (29/4) di Kampung Batin Baru, Kecamatan Bandar, Kabupaten Bener Meriah. Acara tersebut ditandai dengan keikutsertaan seluruh peserta termasuk perwakilan dari lima negara (calon pembeli atau buyer) melakukan panen kopi.

Calon buyer yang ikut panen kopi gayo tersebut berasal dari Afrika Selatan, Korea, Cina, Taiwan, dan Singapura. Selain warga negara asing ikut memetik kopi, juga beberapa pejabat negara yang datang dari Jakarta. Lokasi panen di kebun warga Kampung Batin Baru.

sejumlah warga negara asing yang mengikuti Festival Internasional Panen Raya Kopi Gayo, mengakui Kabupaten Bener Meriah bukan hanya memiliki potensi komoditi kopi yang sudah dikenal di seluruh dunia namun juga memiliki alam yang cukup indah.

Managing Director Imex Corporation LTD yang bermarkas di Korea Selatan, Eugene Song mengatakan, kopi gayo memiliki cita rasa paling baik. “Bahkan paling baik di dunia,” katanya dalam bahasa Inggris.

Pendapat serupa juga disampaikan Paul, asal Afrika Selatan. “Inilah sebenarnya kopi organik tanpa menggunakan pupuk kimia. Kopi seperti ini yang sangat dicari di pasaran dunia,” timpal Paul.

Festival Internasional Panen Raya Kopi Gayo di Bener Meriah berlangsung dua hari dirangkai dengan sejumlah acara. Acara tersebut dibuka Deputi Menteri BUMN, Dr Parikesit Suprapto, Sabtu (28/4). Rangkaian acaranya antara lain cupping tes kopi, pameran produk lokal, seminar, dan lain-lain. Pada hari kedua kemarin dilakukan peresmian resi gudang di Puskud Pante Raya.

Petani Masih Miskin

BERBAGAI kalangan termasuk pihak panitia pelaksana Festival Internasional Panen Raya Kopi Gayo mengakui keunggulan kopi yang dihasilkan dari dataran tinggi gayo tersebut. Namun, ironisnya, di tengah semakin terkenalnya kopi gayo, ternyata petaninya masih hidup miskin.

“Kami berharap dengan adanya festival ini dapat membantu para petani mengenalkan kopinya guna mencapai pemasaran yang baik serta meningkatkan pendapatan melalui perdagangan kopi arabika gayo organik,” kata panitia pelaksana, Gazali Hansen.

Gazali Hansen menyebutkan, kopi arabika gayo, telah dikenal di dunia namun para petaninya masih miskin karena adanya tekanan dari luar. Masih menurut Ghazali, melalui kegiatan ini juga akan dicarikan solusi pemecahan permasalahan yang dihadapi petani.

Sudah 25 Orang Daftarkan Diri Ikut Pemilihan “Putri Kopi Gayo”

Takengon | Lintas Gayo – Menjelang hari pelaksanaan audisi Putri Kopi (Miss Coffee-red) Gayo tahun 2012 untuk wilayah Tengah (Aceh Tengah, Bener Meriah dan Gayo Lues), yang akan dilaksanakan pada, Minggu (06/05/2012), Forum Aka Abang Takengon (Fakat) dipercayakan sebagai pelaksana kegiatan ini.

Ketua pelaksana kegiatan ini, Fahriel Firnanda, Senin (30/04/2012) mengatakan, pihaknya telah siap menggelar audisi Putri Kopi untuk wilayah tengah.

“Hingga saat ini tidak ada halangan yang melintang untuk mensukseskan acara ini, sejauh ini panitia telah siap melaksanakannya, baik dari segi teknis dan tempatnya”, kata Fahriel.

Ditambahkannya, peserta yang mendaftar sementara ini sebanyak 25 orang, dengan rincian 15 orang peserta dari Kabupaten Aceh Tengah, 5 peserta dari Bener Meriah dan 5 peserta dari Gayo Lues, dan panitia masih membuka pendaftaran hingga tanggal 5 Mei 2012 mendatang, rinci Fahriel.

Dilanjutkannya, para peserta audisi pemilihan putri kopi ini akan dikarantina sebelum diselenggarakannya acara puncak pada tanggal 9 Mei 2012 mendatang di hotel Bayu Hill Takengon.

“Sebelum acara puncak, peserta kita karantina, diberi pembekalan selama dua hari di hotel Bunda Takengon”, terang Fahriel.

Untuk pemenang audisi nantinya akan diberikan hadiah berupa bingkisan dan uang pembinaan serta berhak mengikuti pemilihan putri kopi tingkat Provinsi Aceh pada 19 Mei 2012 di Museum Tsunami Banda Aceh yang akan dilaksanakan oleh Aceh Multivision.

“Hingga saat ini kami belum menerima informasi, berapa peserta dari yang dikirim untuk mewakili wilayah tengah ke tingkat Provinsi Aceh, kemungkinan 2 atau 3 peserta terbaik yang akan kita kirim”, kata Fahriel seraya menegaskan jika di Tanoh Gayo even ini disebut Putri Kopi dan untuk tingkat Provinsi, Nasional dan dunia, ajang ini disebut sebagai pemilihan Miss Coffee.

Seperti diberitakan sebelumnya, pemilihan Putri Kopi (Miss Coffee-red) bertujuan untuk mempromosikan produk unggulan Indonesia ke belahan dunia. Salah satu produk unggulan itu adalah kopi.

Indonesia merupakan negeri penghasil kopi terbesar di dunia. Oleh karena itu guna memupuk kecintaan terhadap produksi, memajukan, mempromosikan, meningkatkan citra dan ekspor kopi Indonesia di kancah dunia, Asosiasi Duta Indonesia (ADI) menggelar kontes Miss Coffee Indonesia 2012. Kompetisi yang dihelat ini juga bertujuan menguatkan pencanangan agrowisata di Indonesia.

Sumber: www.lintasgayo.com

Produsen Kopi Gayo Ikut Pameran di AS

MedanBisnis – Redelong. Koperasi dari dataran tinggi Gayo akan mengikuti pameran kopi terbesar di dunia yang diadakan Specialty Coffee Association of America (SCAA) di Oregon Convention Center, Portland, Oregon, Amerika Serikat (AS). Pameran diadakan selama tiga hari, mulai tanggal 19 hingga 21 April 2012.
Untuk tahun 2012 ini, yang ikut langsung dalam pameran tersebut adalah Iwan Rahmat dari APKO, Shalat dan Aulian dari GLOC, serta Armiya dari Permata Gayo. Sementara utusan dari Asosiasi Producers Fair Trade Indonesia dan Forum Kopi Fair Trade Asia Pasifik adalah Mustawalad yang menjabat ketua organisasi tersebut.

"Agenda SCAA adalah pelaksanaan pameran kopi dan pameran peralatan yang berhubungan dengan kopi, simposium dan barista," jelas Mustawalad, Senin (16/4).

Dia menambahkan, pameran kopi terbesar ini juga akan dihadiri eksportir kopi Gayo seperti CV Ujang Jaya, GLOC dan Permata Gayo.

Produser kopi dari Gayo akan membuka dua booth (stand), yakni stand untuk pasar internasional dan stand untuk pasar AS. Pasar AS dibantu Fair Trade USA yang akan dikoordinir Armiya dan tiga koperasi yaitu APKO, GLOC serta Permata Gayo.

"Dan untuk pasar yang lebih luas seperti Eropa, Asia dan Amerika sendiri, stand kopi Gayo bersama Fair Trade International, dimana lokasi kedua stand tersebut tidak terlalu berjauhan," tambah Mustawalad.

Dijelaskan lagi, sampel untuk kebutuhan pameran ini berasal dari koperasi-koperasi yang telah memiliki sertifikat fair trade dan organik. Koperasi di Aceh Tengah dan Bener Meriah yang memiliki sertifikat tersebut yakni Koperasi Ketiara, Adil Wiladah Mabrur, Kopi Gayo Organik (KKGO), Bies Utama, Sara Ate, Arinagata, Askogo, Tunas Indah, Asosiasi Petani Kopi Organik (APKO), Gayo Linge Organic Coffee (GLOC), Gayo Mandiri dan koperasi Permata Gayo.

"Bagi produser kopi Gayo, ini merupakan kesempatan yang sangat penting karena Amerika merupakan pasar utama kopi Gayo. Pada tahun 2010 kopi Gayo yang bersertifikat fair trade dan organik menempati urutan kopi keempat yang dijual di pasar Amerika," jelas Mustawalad.

Dalam pameran kopi ini, petani atau produser kopi dapat bertatap muka langsung dengan penikmat kopi, yakni mereka yang sebelumnya telah membeli kopi dari importir di AS. "Harapan kita adalah, ini dapat membuka lebih luas akses pasar untuk kopi Gayo baik itu di Amerika Serikat dan negara Eropa serta pasar baru di Asia," imbuh Mustawalad.

Setelah selesainya acara pameran, nantinya beberapa perwakilan koperasi akan melanjutkan lawatannya ke kanada serta beberapa negara Eropa seperti Swiss, guna menjajaki pemasaran kopi Gayo.

0 comments:

Post a Comment

 

Sample text

Sample Text